Jumat, 28 Januari 2011

Surat Untuk Seseorang

assalamualaikum ...
semoga rahmat dan kasih sayang Allah Tuhan seluruh isi jagad raya ini selalu tercurah ke dalam hati dan perasaanmu.

sengaja saya menulisnya untukmu,
wahai laki-laki yang sekalipun tak pernah berani menatap mataku,
laki-laki yang tak pernah menyelaku saat aku sedang berbicara,
laki-laki yang tak pernah membantah bila aku sedang berkoar argumen yang konyol,
laki-laki yang tak pernah mau berubah cara memperlakukanku,
laki-laki yang tak pernah malas mendengar cerita hariku sebelum aku terlelap,
laki-laki yang selalu memberikan aku banyak kesempatan untuk mengisahkan semua kejadian yang menimpaku tanpa pernah memotong pembicaraan,
laki-laki yang selalu menyemangati aku dengan cara yang tak biasa dilakukan kebanyakan orang,
laki-laki yang tak malu sekedar menyuarakan nada falsnya untuk sekedar mengantar aku tidur,
laki-laki yang tak pernah mau mendapat pertanyaanku seputar kabar kehidupannya...justru selalu bertanya bagaimana kabar hidupku dan bagaimana suasana perasaanku,
laki-laki yang tak pernah menyalahkan dan menghakimi kesalahanku... justru selalu membuatku sadar dengan sendirinya,
laki-laki yang tak pernah aku sentuh barang ujung jarinya sekalipun,
laki-laki yang baik dan telah mengajarkan aku banyak tentang puisi dan bahasa klasik tentang sebuah tulisan,
laki-laki yang mengajariku tentang kebaikan seorang wanita..

"aku menyukaimu...untuk tak hanya sekedar menyukai..."
"aku menaruh rasa kagum ... untuk tak hanya sekedar mengagumi kelebihanmu, tapi sudah memaklumi kekuranganmu..."
"aku memiliki sebuah rasa yang tak bisa aku bilang ini biasa karena terlalu istimewa...."
"hanya karena Allah ... aku sabar menjalani hariku dengan selalu tertawa dan menaruh rasa simpatik di belakang cermin...agar kau tak mengetahuinya secara nyata..."

"seandainya aku tak mengingat bahwa RAsulku pernah memiliki seorang putri perempuan yang sangat menjaga rapat dan malu terhadap perasaannya....maka sudah lama aku sampaikan surat ini kepadamu..."

berhubung keinginanku mengikuri karakter baik dan kesopananya menjaga poerasaan maka...maafkan aku jika surat ini terpaksa aku tahan untuk aku sampaikan pada suatu hari di mana ALLAH yang menjadi produser sekaligus sutradara ujung kisah kasih perasaanku ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar