Sabtu, 29 Januari 2011

aku diam , bukan berarti aku apatis kawan.

oleh Tha LiNa pada 13 Desember 2010 jam 11:07
 
 
 
huuuuuusssssttttt.
diam.
tahan amarah.
tahan air mata.
tahan perasaan.
tahan emosi.
DIAM.
.....
aku tidak sepenuhnya menyetujui diam itu emas,
untuk bisa bertahan hidup di dunia komplikasi seperti ini,
kadang orang yang suka diam akan menjadi orang yang terjajah,
orang yang mudah diperintah ini itu,
orang yang dipandang kecil.
orang yang dianggap lemah,
atau bahkan orang yang dianggap bodoh.
ah....
itu tidak selamanya benar kawan.
perhatikan dalam-dalam.
orang berdiam diri itu bukan berarti dia lemah, bodoh tak berdaya.
banyak sekali orang yang diam, tapi..
ternyata dia berfikir,
otak dan hatinya berbicara dan menelaah banyak hal tentang keadaan dan kejadian di sekitarnya.
dia berfikir,
mempertimbangkan banyak hal,
melihat keadaan dan kenyataan dalam sudut pandang lain.
diam-diam dia mempertimbangkan sesuatu,
berfikir sebelum berbicara,
jangan berbicara dulu baru difikirkan.
sama...
saperti...
makan.
kunyah dulu baik-baik, rasakan bumbunya baik-baik, lalu telan...
jangan telan dahulu baru (.....)
akan siap-siap masuk rumah sakit gangguan pencernaan.
......
diam bukan berarti aku tak peduli, kawan.
aku memperhatikanmu,
aku melihat wajahmu dalam diam dan sangat dalam,
mereguk tiap keadaan air muka di wajahmu,
mencoba membaca sisi halus perasaanmu,
mempertimbangkan dan menelaah kenapa kamu menjadi begitu,
kenapa kau haris begini,
mencari tahu alasan logis setiap keputusanmu,
....
aku memperhatikanmu,
melihat beberapa kebiasaanmu,
menyimak dengan baik pembicaraanmu,
hanya....
aku diam.
diam karena tidak ingin memotong pembicaraanmu,
hanya ingin mendengarkanmu baik-baik,
hanya ingin lebih berkonsentrasi memperhatikan tentang hidupmu,
aku peduli,
diamku adalah kepedulianku.
tak perlu aku katakan,
apabila aku sanggup aku akan lakukan,
apabila tidak, maka cukup hanya diam.
.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar