Sabtu, 29 Januari 2011

dia..

oleh Tha LiNa pada 24 Desember 2010 jam 16:42
 
 
 
 
 
 
dia..
memang hanya dia,
ku selalu memikirkannya,
tak pernah ada habisnya,
benar dia,
benar hanya dia
ku selalu menginginkannya,
belaian dari tangannya,
mungkin hanya dia,
harta yg paling terindah,
di perjalanan hidupku,
sejak gerap denyut nadiku
mungkin hanya dia,
indahnya sangat berbeda,
ku haus merindukannya...
ku ingin kau tau isi hatiku,
kau lah yang terakhir dalam hidupku,
tak ada yang lain hanya kamu,
tak pernah ada
tak kan pernah ada,
benar dia,
benar hanya dia
ku selalu menginginkannya,
belaian dari tangannya,
mungkin hanya dia,
indahnya sangat berbeda,
ku haus merindukannya,
ku ingin kau tau isi hatiku,
kau lah yang terakhir dalam hidupku,
tak ada yang lain hanya kamu,
tak pernah ada,
tak kan pernah ada,
ku ingin kau selalu di fikiranku..
kau yang selalu larut dalam darahku,
tak ada yang lain hanya kamu,
tak pernah ada,
tak kan pernah ada,
.....
berapa kali aku membolak balik untaiannya,
deretan tiap nadanya,
tiap pilihan katanya,
tiap lapis isinya,
tiap bait suku katanya,
ku fikir ini hal yang menyerupai hatiku,
jika pantas ini aku berikan,
tak akan pernah berfikir untuk aku tahan,
jika layak ini aku persembahkan,
tak akan pernah terbersit untuk aku sembunyikan,
aku bahkan tak mengelak,
atau jua pun membantahnya,
atau jua pun menampiknya,
atau jua pun berkata "tidak"
hati...
kali ini,
aku bahkan dengan lunaknya hatiku berkata ini "ia"
aku sangat sulit berkata "ia"
hatiku pun mengetahuinya.
aku justru banyak tak punya nyali untuk itu,
untuk sebuah pengakuan kata "ia"
tapi,
sungguh..
kali ini aku tak mengelaknya,
dia,
mungkin hanya dia,
indahnya sangat berbeda,
dia...
selalu larut dalam darahku,
selalu ada di fikiranku,


untuk sekerat hati yang berwarna biru >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar