Sabtu, 29 Januari 2011

ayah masih mampu membelikanmu baju yang baik...

oleh Tha LiNa pada 13 Desember 2010 jam 11:18
 
 
 
hari itu, aku suntuk di rumah.
karena kuliah diluar daerah dan jarang pulang,
jadi suasana kotaku sudah tak terbaca dengan nalar lagi..
teman-teman seperjuangan SMA, pada kuliah di luar kota..
teman yang lain, pada sibuk masing-masing.
kuliah,
pacaran,
nyari tugas,
ada yang kerja,
ada yang sudah ngurus anak..
dan...........
lain-lain.
ribet.

adik masih les matematika,
mama sibuk yasinan.
tinggal aku dan ayah di rumah.

untung ayah perhatian..
lau bertanya?
mau jalan?
dengan ayah?

tanpa pikir panjang aku mengangguk.
ia ayah..
lagi bosan..

ayah berujar, ayo ganti baju,
jangan lupa tulis pesan di pintu biar mama tidak panik.

motor diturunkan..
ayah yang jadi pengendara, aku di bonceng.
senang.
tapi agak aneh.. dan canggung.
jalan-jalan sore dengan ayah.
itu ritual yang biasa ku laukan,
tapi kali in aku panik dengan nuansa kota yang banyak perubahan.
sepanjang jalan kami bercerita,
aku banyak bertanya ini itu.
ayah meladeni pertanyaanku,
bahkan pertanyaan bodohku..
haha..
ayah..
aku menyayangimu..

tiba di suatu kedai makanan,
kami berhenti.
ayah bertanya padaku..
Lin, mau makan?
kita santai sore ini..
biar mama cemburu
(haha..mustahiL)

aku dipesankan ayah sate..
ayah pesan rawon..
kami pesan teh panas..
beberapa potong puding dingin.
hm..
ayah mendadak romantis..
maklum aku jarang pulang..
ah, tapi sering begini ko,
sudah biasa.

ayah anti es dingin,
aku terpaksa menuruti,(padahal pengen juga,,
tapi biasanya ayah melarangku..
ya sudahlah..
turuti saja.

kami antri,
selesai antri.
kami menikmati santap sore tambahan..

tiba-tiba.

datang dua orang wanita muda,
mungki lebih tua dia dua sampai tiga tahun dari aku,
dan yang satunya anak ABG..
seusia adik laki-lakiku.

memarkir motornya, dan turun.

ampuuunn.....

dandanannya saja..
bajunya minim kain,
celana nya ketat sekali,
rambutnya panjang,
cantik.
aku sebagai wanita terpesona.
apalagi laki-laki,)
ya TUhan..
makhluk macam apa ini...
hm...
luar biasa.

kedai makanan hening.
ada dua titisan wanita dewi athena turun ke bumi,
tepatnya ke kedai makanan)
hee..

laki-laki kagum,
diam-diam mereka memperhatikan,
ada yang menghentikan makan.

wanita itu pesan makanan,
ternyata cuma di bungkus.
lalu pergi.

hening.
banyak pasang mata diam-diam memperhatikan.
memang cantik,
indah..
dan terbuka.
hm..

berlalu..
semuanya kembali normal.

kami melanjutkan makan.
ayah menatapiku berulang-ulang,
ada guratan kehawatiran dimatanya.
aku menagkapnya dengan sadar..
aku bertanya..

ayah..ada apa..
apa ada kecap yang menempel di wajahku..?
atau ada saos yang muncrat di jilbabku..?
(kebiasaan buruk)

ayah menjawab..
"tidak'
hm..lalu beliau kembali berbicara..

"Lin, apa yang kau pikirkan saat melihat dua wanita tadi?
aku menjawab..
"cantik" hm..rambutnya panjang dan badannya bagus..
kenapa ayah?
(pikiranku mulai aneh)

ayah menjawab:
"cuma itu?"
aku jawab.
"ia ayah..hm..kenapa yah..mau ku laporkan sama mama?
haha...ayo..ayah liat apa..?
hm..laki-laki..
heheh

ayah mengulum senyum dan berkata..
"dasar anak muda.. pendek sekali pikiranmu..
aku tertunduk setengah malu dan berkata..
"hm...yah, serius ni...ada apa..
jangan main tebak-tebakan di warung.. saya sudah dewasa ni..haha

ayah tetap mengulum senyum, tapi kali ini wajahnya agak serius..
lalu berkata:
seandainya salah satu wanita tadi adalah kamu, detik itu juga ayah akan menagis.
malu.

aku angkat wajah dan memasang wajah bodoh dan berkata:
"hah..kenapa menangis yah..?
ayah menjawab:
"ayah masih mampu membelikanmu pakaian yang baik,
yang membalut auratmu dengan baik, tidak setengah, sepertiga, atau seperempat. tetapi pakaian yang utuh,.
uang gaji ayah masih bisa disisihkan untuk membeli lembaran kain penutup kepalamu.. tahukah... ayah tidak sampai hati melihat bajumu yang setengah-setengah,.
tahukah perasaan ayahmu yang melihat putri satu-satunya dipandangi tidak secara baik-baik?
itu sangat menyakitkan..sama dengan menampar wajahku.
hm..karena kamu adalah darah dagingku, aku merasa risih jika kau memakai pakaian setengah-setengah dan manusia memandangimu..
seolah olah memandangi darah daging tubuhku sendiri..aku ayahmu.dan.akulah laki-laki pertama yang malu.
ingat itu.
ayah masih mampu menyisihkan uang untukmu..
membeli pakaian yang baik untukmu.
putri sulungku.

hm..
hening..

sate tidak pedas tapi aku mau menangis.
tapi malu,
ini di warung..
ayah mendadak so sweet.

hm..
mengulum tangis dalam balutan makan sate.
aku sering tersengal,
ingin menelan makanan,
tertahan.
beradu dengan air mata yg kuat-kuat ku tahan.
ingin meneteska air mata.
ingin.......
tapi ku tahan.

diam-diam aku memandangi wajah ayahku yang teduh.
besar sekali gurat khawtirnya terhadap putri tunggalnya.
betapa khawatirnya ia akan putrinya kesayanganny.
aku sadar berulang-ulang.
sadar sekali malah..

aku mencintaimu ayah.
mencintaimu.
ayahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar