Sabtu, 29 Januari 2011

anggap saja bungkus kacang

oleh Tha LiNa pada 14 Desember 2010 jam 21:51
 
 
 
saat manusia melarangku untuk menulis lagi,
jangan pernah berharap aku akan PEDULI dengan dia lagi,
aku bahkan ingin mengingatnya pun tidak,
saat kalimat itu meluncur begitu saja,
kepadaku,
kepada darah puisi-puisiku,
plak! plak! plak!
tamparan yang keras,
tapi aku lebih memilih itu,
jika diajukan sebuah pilihan aharus berhenti ,
menghentikan tanganku untuk menulis.
menulis.
aku menulis,
aku banyak menulis, bukan karena aku suka menulis,
tapi karena ini adalah sebuah jalan keluar,
jalan keluar dari penuh dan jejalnya isi otakku dengan hal yang tidk penting.
menyiarkannya kepada orang lain dengan bercerita sampai berkeringat, itu adalah hal yang sangat menyita waktu hidup.
huffffhhh...
kepala ku sudah terlalu penuh untuk menampung sketsa dunia,
harus ada beberapa wadah untuk menampungnya.
jadi biarkan saja aku menulis,
tak perlu di baca kalau tidak terbiasa,
tak perlu ditoleh,
karena itu tidak penting...
huhaaaaa...
anggap bungkusan kacang,
ini tidak berpengaruh terhadap hidupmu,
ini hanya sketsa otak dan hati yang terbuang percuma yang nanar menjadi lintah dalam hidupku,
hm...
dari pada aku mati sendiri,
lebih baik aku....
menulis.
ya..
kembali lagi,
menulis..!
...........
aku keras kepala,
memang begitu adanya,
aku bahkan tak mampu mencairkan fikiranku sendiri,
aku tidak akan pernah menyukai sesuatu bila aku tidak benar-benar menyukainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar