Sabtu, 29 Januari 2011

besok pagi aku meninggal.

oleh Tha LiNa pada 13 Desember 2010 jam 11:06
 
 
 
bila esok pagi aku jadi meninggal..

kira-kira.....

adakah orang yang menangisi kepergianku?

adakah manusia yang meluangkan waktunya untuk berbela sungkawa kepada ayah bundaku, atau keluargaku?

adakah orang yang datang ke rumahku untuk melihat sosokku yang terakhir?

adakah orang yang meluangkan waktu membacakan beberapa kalimat suci mengantar kepergianku?

......

apakah adik laki-lakiku akan memaafkan kesalahanku sejak aku bersamanya hingga aku dewasa?

adik, yang selalu ku marahi jika dia bersikap usil kepadaku, padahal sebetulnya adik hanya ingin minta diajak bermain,

adik yang selalu aku ocehi saat kamarnya berantakan.

adikl yang aku didik secara sadis saat menyelesaikan PR matematika atau IPS nya hingga larut malam,

apakah kau akan memaafkan kakakmu,

kakakmu yang setengah pemarah ini,

kakak yang selalu menghukummu bila mengganggunya,

kakak yang akan marah besar jika kau masuk kamarnya tanpa mengetuk pintu,

kakak yang selalu memanggilmu ompong...

adik...maafkan aku,



apakah ayah..

ayah, mau memaafkan kesalahan putri satu-satunya,

yang sampai terakhir hidupnya tidak dapat dikatakan membanggakan hatinya,

putri yang selalu meyusahkan hidupnya,

memeras keringatnya,

membut hatinya khawatir bila pulang terlalau lama,

membuat perasaannya terluka saat putrinya mengacuhkan nasehatnya,

putri yang membuatnya menagis saat hari kelahirannya,

putri yang setiap hari ulang tahun selalu ia berikan kado special dan ucapan doa selamat untuknya...

sekarang putrinya itu terbujur kaku menjadi mayat,

akankah ayah memafkan dosa kesalahanku,

dari pertama kali aku menangis terlahir kedunia, hingga kau meninggal dunia????

ayah...



bagaimana dengan mama...

mama, maukah mama memafkan anak perempuanmu ini,

anak perempuan yang sejak pertama sudah membuatmu repot dimasa kehamilan, melahirkn, hinga melahirkan.

anak perempuan yang selalu membuatmu khawatir saat pergaulan menjadi brutal,

anak perempuan yang sangat jarang menanyakan kabarmu tiap hari,

anak sulung yang sudh membuatmu repot di setiap sisi kehidupanmu,

anak sulung yang pernah kau pertaruhkan nyawanya saat mama melahirkan,

akankah...

mama bersedia memaafkanku, dari aku lahir hingga kau menjadi mayat..



akankah.. adik, ayah dan mama mau mendoakanku untuk yang terakhir kali ini,

akankah adik mau menundukkan kepalanya untuk sekedar mendoakan kakak perempuannya untuk terakhir kali...

kali ini saja.

akankah ayah, mau mengusap kening mayatku untuk yang terakhir kali, sekedar memberi rasa aman kepada seonggok jasadku yang terkhir,, akankah ayah mau mengangkat tangan dan berdoa untuk ketenangan putri satu-satunya di alam sana..

ayah...kali ini saja, kpakah ayah masih mau mendoakanku..

akankah mama... masih mau meneteskan air matanya hanya sekedar tanda sedih akan kepergian hidupku..

apakah mama masih mau memandikan ku, membasuh jasad mayatku yang terakhir, sekedar untuk mendapatkan sentuhan tangan terakhir wanita yang paling aku cintai di muka bumi ini.



adik,

kakak tidak minta banyak kali ini,

hanya doakan aku, semoga aku tenang di sana..

aku sudah tidak lagi mengusili hidupmu sayang..

aku tidak lagi menyembunyikan kaos kakimu, kakak tidak lagi menggangu kau nonton tv,

memaksamu mengerjakan PR,jadi kali ini saya doankan aku..



ayah...

kali ini saja ayah, angkatlah tanganmu..

doakan aku, maafkan aku,

aku tidak akan pernah lagi membuatmu khawatir,

tidak akan pernah lagi merepotkan hidupmu,

tidak akan pernah lagi eminta kepadamu macam-macam,

putri yang tidak akan pernah kau khawatirkan lagi saat ia pulang ke rumah saat terlambat.



mama....

kali ini saja maafkan aku.

seluruh langit dan bumi aku rangkum meohon sujud di hadapanmu.

aku tak mampu menjabrkan kasih sayangmu.

aku hanya memerlukan doa dan kerelaanmu.. mama...



terimakasih untuk semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar