Minggu, 30 Januari 2011

itu saja tha.. hanya itu saja..

oleh Tha LiNa pada 24 Desember 2010 jam 16:47
 
 
 
 
 
hai tha..
Berkompromi dengan hati sendiri,
ku fikir jauh lebih menyita perasaan,
pun jika harus dibandingkan...
dengan bersitegang urat leher, dengan manusia lainnya di muka bumi ini,
aku mungkin lebih memilih bersitegang dengan mereka semua,
dari pada harus perperang dengan hatiku sendiri.
hm..
bertikai antara aku dan hatiku tak pelak sering membuat air mata mengucur,
tak sengaja menampakkan kekuasaannya.
Kalau sudah begitu….
Air mata pasti akan memanas di wajah.
Aku pasti malas menangis!
Apa lagi sekedar mengangkat muka,
kadang egoku berdiri sombong bersayapkan keras kepala batu,
tapi di sudut hati lain ataupun perasaanku yang lain,
ini masih menjadi hantu dalam tidurku.
tiap malam!!
Aku sering sekali seperti ini,
tak mampu menjadi penengah yang baik antara aku dan hatiku sendiri,
tak tahu kenapa,,,
Bahkan untuk masalah perasaanku,
aku terlalau sering babak belur dari pada menjadi pemenangnya,
aku sekedar terlalu menyukai fikiran akan hal-hal yang tak pantas untuk difikirkan lagi,
lagi…dan lagi..
sudahlah tha….
sudah...
Cukup untuk waktu itu saja,
jangan kau korek-korek lagi jahitan yang sudah diplester itu.
Tapi... bila kau tetap saja durhakai hatimu sendiri…,
Aku sudah angkat tangan!
terserah apa maumu tha..
Kau memang kolektor memori otak yang lebih menyukai kenangan masa lampau!
Tha…ku rasa kau sudah seperti makanan gado-gado atau nano-nano.
Tidak karu-karuan, tapi kau suka…
Eichhhh……Parah!!
Parah betul perempuan satu ini!!
betul-betul parah!
…..
Nah, ini lagi !!!
Hari ini kembali lagi berbicara pada hatiku,
bahwa jangan pernah takut untuk mencintai,
karena hatimu percaya…cinta itu hanya dimiliki bagi yang  mencintai,
sedang yang dicintai,
mungkin saja ia tak punya cinta!!!
Sudahlah…lupakan,
Tapi…setahuku…kau itu keras kepala tha..
Jadi….
tapi..,
tunggu,
kalau memang Ini memang tak bisa kau lupakan!
Terserahlah sudah tha..
Sekarang yang penting adalah bagaimana caranya kau tetap berdiri,
mengangkat muka setengah tawarmu itu,
untuk kau poles natural diangkat kepermukaan dunia,
untuk sekedar menampilakan sebuah lakon sandiwaramu..
bahwa ‘aku’ baik-baik saja wahai matahari!!
Aku sering berfikir ini tak adil untukmu tha..
Tak adil sama sekali malah,
tapi perasaanku berkata,
bukannya tak adil, tapi…
Tuhan sangat cepat menyeretmu saat kau euphoria dalam lautan anggur merah dan mabuk perasaan,
Sayangnya...
kau tak siap dengan keadaan di alam nyata…
hingga kau pun terluka dan lupa bersyukur.
Itu saja tha….
kau luka,
kau lupa bersyukur...


untuk sekerat hati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar